Rachel Elise |
Puisi 1
Malam Apabila Telah Gelap
Sekejap kupandang sebentuk awan langit malam
Ya! Kau kira ku gila
Laksana induk. Bukan hewan, bukan manusia.
Kau, hanya pemarah tiada segumpal kasih, sedikit wibawa
Pada malam itu langit tinggallah kelabu
Dihadapanku hanya ada kau, aku si benalu
Batas-batas penghormatan hanya sisa ragu
Batas-batas kini sisa daging kering pemikul candu
Perutku diisi ratusan sajak orang fasik
Di kepala hingga telapak. Berisik.
Seluruh tatakrama manusia penukar kata, membisik
Bagaimana jadinya jika aku ragu pada langit malam itu?
Bisakah aku menggenggam janji yang jua tersusun leliukan batu?
Apakah justru sesungguhnya joran di balik kantung celanamu?
Syarat ku mati.
Bisa kamu, buat malam ini.
-Semoga sehat walafiat
Puisi 2
Dari Batu Hitam Kali
Tumpuk tumpukan dari batu hitam kali
Bulir buliran menyabda dari sudut ke sisi
Seorang bocah tenggelam hampir mati
Digenggamnya setangkai padi
Dibawanya buat makan nanti
Masuklah berton ton keruh dalam mulutnya
Keluarlah buih buih busa dari mulutnya
Kaki si kecil disandung batu hitam kali
Tenggelamkan makhluk suci sampai tiada lagi
Kuku kuku jari kaki putus dikuliti batu hitam kali
Kaki si kecil tiada merintih tiada perih
Dari batu hitam kali
Jasad bocah kecil pantas mati
Puisi 3
Tikus Rumah
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar-mandir cari mangsa
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir cari sampah
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir takut dimangsa
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir takut dibuang ibarat sampah
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir cari sangka
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir cari dosa
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir takut disangka
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir takut dosa
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir cari jas kerah
Tikus Rumah
Tikus Tanah
Mondar mandir dadah dadah
-Tasikmalaya, 2020. Selepas bangun tidur karena digigiti tikus.
Puisi 4
Post-mortem Pars Pro Toto
Jangan-jangan jauhar praktek gelap, tuhan
Sebagai misi tipu daya kekasih, tuan
Diarak sampai ujung rambut paling sakti, tun
Bahr! Cakap angin kau nyonya!
Puisi-puisi 'dari batu hitam kali' oleh Nandar IR. Semoga kau catat sebagai dosa berdua. Semoga kau tahu putus asa.
2 komentar