Beberapa tulisan ke depan, mungkin saya akan lebih banyak singgah di buku usang berisikan karya miliknya.
Pujangga Terlena
Oleh: el-Fis³t@
Di upuk timur itu
Berlabuh merajut secuil mimpi
Dibendung rasa haru dan pesona
Terlena dihempas badai asmara
Di upuk timur itu
Terselip sebuah harap
Di kunci oleh sejuta rayuan
Di upuk timur itu
Bermilyar milyar kata terpendam
Terhujam dan tenggelam
Bersama suara yang bungkam
el-Fis³t@
Dukung Via SAWERIA
Jika artikelnya dirasa bermanfaat, kamu bisa traktir saya dengan mengeklik lambang hati di sebelah kiri. Semaunya saja, gak maksa. Semua traktiran, akan digunakan untuk kemajuan blogwww.nandarir.com. Terima kasih.
mau tanya mas, untuk penggunaan kata "upuk" apakah itu disengaja atau tidak ya? Sebab setahu saya kata yang baku adalah "ufuk" (?)
BalasHapuscmiiw 🙏🙏
Sebetulnya saya bingung, apakah harus dikoreksi atau tidak. Disatu sisi saya mau koreksi, di sisi lain, saya tidak mau mengubah apapun dari hasil tulisa karya almarhumah teteh saya. 😅
HapusMending diubah atau gimana ya, bang?