Tahukah kamu, eksekusi mati para tahanan di zaman ini bisa dikatakan sebagai metode yang cukup manusiawi. Pelaku hanya ditembak atau disuntik hingga meninggal. Berbeda hal dengan eksekusi mati tersadis di dunia berikut ini.
Peringatan! Tulisan ini mungkin akan membuat perasaanmu kurang enak, bahkan bisa mual. Jadi, jangan terlalu memaksakan kalau memang perasaanmu kurang bisa menerimanya. Kalau masih mau membaca ini, ya sudah, mari kita masuk!
1. Bamboo Torture
imgur.com |
Metode eksekusi mati tersadis ini, menggunakan bambu sebagai benda penyiksanya. Bukan dengan cara ditusuk secara langsung ke tubuh pesakitan, melainkan tubuhnya ditaruh di atas rebung bambu yang akan tumbuh. Lalu, di mana letak sadisnya?
Seperti kita tahu, bambu merupakan salah satu tumbuhan dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Kebanyakan bambu akan memanjang sekitar 91 cm setiap harinya. Hal inilah yang dimanfaatkan para algojo untuk menyiksa "buruannya."
Ketika tubuh korban didudukkan di bawah rebung bambu, dalam beberapa hari tumbuhan tersebut akan memanjang, menusuk anus pesakitan sampai organ dalam, dan akhirnya menembus sisi lain dari tubuhnya. Bisa keluar dari perut, dada, punggung, atau bahkan sampai kepala. Tergantung kemauan bambunya. Adapula yang mengatakan bahwa tubuh korban ditelentangkan. Mau bagaimanapun diletakannya, kematian akan tetap datang perlahan-lahan.
Metode penyiksaan sadis ini kebanyakan dilakukan di beberapa negara asia, seperti Thailand, India, dan Jepang. Namun, tanpa bukti sejarah yang cukup kuat.
Meskipun begitu, sebuah acara TV bertema pendidikan soal rumor dan mitos, Mythbusters, pernah meneliti soal ini. Pada tahun 2008, mereka mencoba meneliti keampuhan menyiksa tawanan dengan menggunakan bambu. Tentu tidak menggunakan tubuh manusia asli, melainkan dengan gelatin balistik yang dianggap mirip dengan tekstur kulit manusia. Benar saja, dalam 2 minggu lebih penelitian, bambu berhasil menembus objek tersebut dan mereka terlihat bahagia. Yap, bahagia sekali sepertinya.
2. Keelhauling
allthatsinteresting |
Metode ini biasa dilakukan oleh pelaut, khususnya para viking. Pelaut yang melakukan kesalahan besar, dieksekusi mati dengan tubuhnya dililit tali kemudian dilempar ke laut. Belum terlihat sadis? Oke, lanjut.
Ketika si pelaut tersebut telah tercebur, tubuhnya dipaksa diseret ke bagian lunas kapal, atau lambung kapal. Diseret dari sisi satu ke sisi lainnya, atau bahkan mengelilingi sepanjang lunas kapal. Biasanya, di bagian tersebut akan tumbuh teritip yang memiliki tekstur keras juga tajam. Tentu saja tubuh korban akan dicabik-cabik dan merasakan nyeri diseluruh tubuhnya. Kalaupun tidak tumbuh teritip, minimal ia akan mengalami trauma berat di kepala akibat berbenturan dengan lunas kapal. Mengerikan bukan?
3. Skafisme
oct.co |
Eksekusi mati tersadis berikutnya adalah metode skafisme. Metode ini dirancang pada zaman Persia kuno. Tubuh pesakitan dibaringkan dan ditutup oleh dua kapal kecil, atau disimpan di dalam pohon besar yang telah dilubangi.
Namun sebelum itu, pelaku akan dipaksa memakan susu dicampur madu sehingga membuatnya diare berat. Tubuhnya juga dilumuri dengan susu campur madu tadi, khususnya di bagian vital seperti mata, telinga, hidung, anus, hingga alat kelamin. Hal itu akan membuat binatang-binatang kecil berdatangan, memakannya hidup-hidup secara perlahan. Bukan itu saja, tubuh pelaku juga akan dijadikan sarang bertelur para hewan kecil itu, sehingga akan mengakibatkan pembentukan gangren. Ah... Mantap!
4. Brazen Bull
allthatsinteresting.com |
Bayangkan jika tubuhmu diletakkan di dalam perut banteng yang terbuat dari perunggu. Pasti merasa pengap dan tidak nyaman bukan? Bagaimana jika banteng dari perunggu tersebut dibakar dengan kamu di dalamnya? Kulitmu pasti akan terkelupas, terbakar hidup-hidup, hanya menyisakan tulang belulang dan kamu terpaksa harus merasakan kesakitan yang hebat itu. Gilanya lagi, teriakanmu di dalam banteng tersebut akan mencuat keluar, seolah-olah seperti suara banteng mengamuk. Itulah eksekusi mati dengan metode brazen bull.
Dikemanakan sisa-sisa tulangmu? Jelas, dibentuk menjadi perhiasan mengkilat tentunya. Dibawa ke mana-mana seakan kamu tidak boleh tenang dunia sampai akhirat sana. Mau mencoba?
5. The Blood Eagle
bavipower.com |
The Blood eagle ini sebetulnya eksekusi mati ter-simple dibanding dengan metode di atas. Tulang rusuk ditarik sehingga membentuk sayap elang, paru-paru diambil paksa saat korban masih hidup sengsara, kemudian paru-paru itu ditaburi garam sampai si korban jatuh pingsan. Sangat simple bukan? Memang, metode sederhana ini sangat berbanding terbalik dengan rasa sakit yang dihasilkan. Mending jika langsung mati, kalau belum, ya rasa sakit itu akan terus menerus dirasakan sampai benar-benar mati.
6. Rat Torture
torturemuseum.net |
Metode eksekusi sadis selanjutnya ialah, Rat Torture. Penyiksaan dengan menggunakan tikus ini, dilakukan oleh masa kediktatoran Amerika Selatan seperti di Brazil, Uruguay, Chili, juga Argentina.
Pada masa itu, tubuh narapidana ditelanjangi dan ditidurkan. Di atas perutnya, ditaruh mangkuk tembikar yang dibalik, berisi tikus-tikus pengerat. Ketika di atas mangkuk tersebut diletakkan arang bakar, si tikus akan merasa terancam dan berusaha keluar agar tidak kepanasan. Namanya juga hewan pengerat, akalnya hanya tertuju pada menggali apapun yang bisa ia gali. Perut sang napi. Perutnya akan dicabik-cabik sampai pendarahan hebat, kemudian mati dengan sensasi yang luar biasa nyeri.
7. Judas Cradle
thescarechamber.com |
Bagaimana rasanya jika bagian bokongmu dijahili teman, dengan menusuknya menggunakan jari temanmu itu? Ngilu sekali bukan? Maka Judas Cradle, menggunakan cara itu namun jauh lebih sadis. Bukan dengan jari algojo, melainkan dengan kursi berbentuk kerucut. Ilustrasinya bisa kamu lihat di atas.
Tubuh pelaku dililit di atas kursi kerucut dalam keadaan telanjang. Anus pelaku diarahkan ke kursi kerucut tersebut, secara paksa kamu dijatuhkan, sehingga lubang anusmu menusuk bagian kursi paling runcing.
Metode ini biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data penting, atau agar si pelaku mengakui kesalahannya. Kalau terus menerus bungkam, ia akan diangkat dan dijatuhkan ke kursi kerucut itu. Kalau mengaku? Ya tetap saja dihukum seperti itu sampai mati kesakitan.
Bagaimana eksekusi-eksekusi mati tersadis di dunia di atas? Sangat sadis dan menyakitkan bukan? Beruntunglah para terpidana mati yang hidup di zaman ini. Meskipun pada kenyataannya tetaplah tidak beruntung, namun setidaknya sensasi sakitnya tak separah di masa lalu. Jangan sampai metode-metode itu diterapkan kembali di masa ini.
2 komentar