Baiklah, tanpa banyak basa-basi, mari kita masuk!
Abstrak
The Gifted bercerita tentang sekumpulan siswa "berbakat" yang dimiliki sekolah SMA Ridtha. Sekolah unggulan terbaik di negeri itu. Berbakat dalam serial ini, jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan. Mereka punya keunggulan yang biasa kita sebut, kekuatan super. Mulai dari kekuatan mengendalikan sistem komputer, meniru bakat lain layaknya Kakashi di anime Naruto, teleportasi dan menghilang, memanipulasi pikiran orang lain, dan sebagainya.
Namun, dalam serial yang tayang sejak 2018 ini penonton akan lebih difokuskan pada perjuangan siswa biasa yang berhasil masuk kelas unggulan bernama, Pawaret Sermrittirong atau sering dipanggil Pang (dibaca: Péng). Atas bantuan sahabat dekatnya, ia berhasil menjadi salah satu siswa berbakat meski harus mengecewakan sahabatnya itu.
Serial The Gifted ini memiliki 13 episode. Untuk episode 1-7 penonton akan disuguhkan cerita latar belakang setiap siswa unggulan. Dari kisah masa lalu mereka yang buruk, hingga mengapa mereka bisa masuk kelas unggulan. Semua dibahas secara lebih mendalam. Lalu pada akhirnya, pada episode 8-13 semua digabung menjadi satu kesatuan cerita yang rumit, penuh emosi dan kejutan-kejutan yang tidak penonton duga sebelumnya. Semua tersusun rapi hampir tanpa cela.
Sistem kelas unggulan di SMA Ridtha juga jadi sorotan utama di sini. Pang yang pada awalnya cukup senang masuk kelas unggulan, berbalik kesal dengan kenyataan yang ada di dalamnya. Ia, dibantu beberapa siswa unggulan lainnya bermaksud mendobrak segala kebobrokan yang ada. Dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing, bekerjasama untuk menggulingkan dalang utama dari sistem rusak di sekolah itu.
Semua akan diungkap satu persatu dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Masa lalu yang kelam dibalik cerita kelas unggulan tahun-tahun sebelumnya, akan menambah emosi penonton dan jadi bagian dari kepingan puzzle penting serial ini.
Plus (+)
Poin plus utama yang sangat membuat saya betah menonton The Gifted sampai habis adalah, melimpahnya berbagai macam plot twist yang benar-benar tidak diduga sebelumnya. Penonton tidak akan mengira bahwa beberapa karakter protagonis bisa berbalik antagonis, begitupun sebaliknya. Lebih dari itu, rencana-rencana yang dibuat para siswa unggulan juga patut diacungi jempol. Mereka benar-benar seperti punya gambaran masa depan tentang rencana mereka. Kalau salah satu gagal, maka rencana lain akan siap menambal. Meski pada akhirnya mereka selalu tidak lebih cepat dari rival mereka.
Setiap karakter juga memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Ada yang memang lumayan pendiam tapi berbakat, budak cinta, anak nakal, centil, kutu buku, hingga tukang ngelucu. The Gifted benar-benar tahu gambaran realistis dari kehidupan di lingkungan sekolah. Semuanya juga dikemas dengan porsi yang pas. Penonton yang kangen sekolah bisa cukup terwakilik dengan karakter-karakter di sana.
Alur cerita yang disajikan juga cukup rapi menurut saya. Penulis naskah sangat bisa mendeskripsikan ceritanya sesuai urutan, sehingga tidak terlihat berantakan. Cerita benar-benar terfokus pada investigasi rumit yang segar buat saya. Meski bumbu-bumbu romansa juga kadang ditampilkan, namun hal itu tak mengubah alur utama. Kisah cinta beberapa karakter justru menjadi bagian tersendiri yang bisa dinikmati tanpa mengenyampingkan cerita asli. Tidak seperti sinetron Indonesia, yang meski genrenya berbeda, pasti ujungnya cinta modal dusta.
Sutradara juga sangat tahu bagaimana mengemas setiap episode agar tidak membosankan. Melalui penceritaan setiap latar belakang siswa unggulan yang berbeda-beda, penonton tak akan dibuat bosan dengan setiap adegannya. Cerita tentang pembullyan ada, cinta segitiga ada, persahabatan apalagi. Lalu pada akhirnya, semua berujung pada bagaimana mereka bisa bangkit dari setiap masalah.
Minus (-)
Akibat keawaman saya soal mengulas karya sinema, agaknya saya kesulitan mencari apa minus dari The Gifted ini. Dari yang saya amati, hanya beberapa unsur cerita yang sedikit mengganggu saya. Salah satunya adalah komedi Ohm yang entah bagaimana, tapi cukup garing di otak saya. Untung saja komedi Ohm hanya garing di awal episode saja. Sisanya, dia mengurangi sedikit celoteh kurang lucunya. Beberapa karakter juga ada yang kurang bisa dieksplorasi. Latar belakangnya lumayan membingungkan untuk dipahami. Hanya segitu saja, sih.
Untungnya, beberapa kekurangan itu bisa sangat diatasi dengan cerita segar dengan kumpulan kejutan di dalamnya. Saya sangat merekomendasikan kamu, terlebih pecinta film genre fantasi sains, untuk menonton The Gifted ini. Asli, dijamin kamu jatuh cinta dengan karakter-karakternya, pun dengan cerita di dalamnya.
Skala Angka
- Cerita: 10/10
- Atmosfer: 9/10
- Akting: 8,5/10
- Audiovisual: 7/10
Apakah skala buat ceritanya berlebihan? Hmm... Buat saya tidak. Sebagai pengulas awam dan penikmat cerita genre beginian, saya benar-benar sangat suka dengan naskah serial asal negeri tetangga kita ini. Maka, skala angka keseluruhan serial The Gifted adalah 8,6. Bagaimana menurutmu dengan skala angkanya? Komentar di bawah.
Buat kamu yang tidak sabar dan ingin menjadikan The Gifted sebagai list tontonan kala rebahan, kamu bisa menontonnya di YouTube resmi GMMTV secara gratis. Sayangnya di sana, setiap episodenya dijadikan 4 bagian dan tentu dengan iklan. Kalau kamu tidak mau kesal dengan iklan dan part-part-an, tonton saja di Iflix. Seluruh episode bisa ditonton gratis tanpa belangganan tapi masih disuguhi iklan. Juga, untuk episode 13 kamu wajib berlangganan.
Link untuk nonton The Gifted di YouTube bisa kamu klik di sini: The Gifted by GMMTV. Sedangkan untuk link aplikasi Iflix, kamu bisa mengunduhnya di Play Store. Selamat menonton, dan menikmati pengalaman yang pasti tak akan terlupakan.
Posting Komentar