h2amzOiq2Tn9rmGhajOa165fMKwBqbFxQjYwl3bC
Bookmark

DUA-DUA LEBIH LIMA | PUISI #3

Puisi yang saya beri judul Dua Dua Lebih Lima ini, terilhami dari keujug-ujugan hati gelisah, tabah, kecewa, dalam satu waktu. Selamat membaca.

puisi

Dua-dua Lebih Lima

Nandar IR

Tirai jendela tertutup rapat

Melarang setetespun hujan

masuk, di sudut-sudut ruang utama

Sisakan hitam kelam buruk rupa


Tetesannya masih terasa dingin

Kaku, sampai ujung kuku

menggigil. Dikurung kain sarung


Mengapa kamu begitu pulas?

Padahal petir menyambar,

mengacungkan jari tengah!

Membabat habis bendungan ikhtiarnya


Sukahurip, 31 Oktober

Posting Komentar

Posting Komentar

Hai! senang bisa mendapat komentar darimu. 😊
Sok, kasih kritik maupun saranmu buat blog ini. Jangan nanggung, hajar aja!